Perpustakaan digital dunia kini diramaikan oleh kehadiran anggota baru. Satu lagi website baru dengan tawaran akses gratis ke berbagai konten berisi referensi buku, peta, film dan foto di seluruh dunia. Website ini baru saja diluncurkan minggu lalu di markas besar UNESCO di Paris.
Seperti yang dilansir dari AFP, Senin (20/4/2009), worlddigitallibrary.org berisi berbagai konten tak ternilai, mulai dari kaligrafi Persia dan China kuno hingga fotografi pada zaman awal Amerika Latin. Boleh dibilang web ini merupakan perpustakaan digital terbesar di dunia setelah Google Book Search dan proyek sejenis baru milik Uni Eropa yaitu Europeana.
Hadirnya perpustakaan digital terbaru ini atas gagasan James Billington salah satu petinggi perpustakaan terbesar di dunia, Librarian of Congress. Dalam peluncurannya, berbagai institusi terkait turut hadir meresmikan perpustakaan digital ini di antaranya UN Educational, Scientific and Cultural Organization dan 32 lembaga lainnya.
Untuk sementara, akses perpustakaan ini baru tersedia untuk tujuh bahasa di antaranya Arab, China, Inggris, Perancis, Portugis, Rusia dan Spayol. Ke depannya, tim pengembang web akan memperbanyak materi dengan berbagai bahasa agar lebih mempermudah pengakses di berbagai belahan dunia.
Berbagai lembaga budaya, perpustakaan dan para ahli dari Brazil hingga Inggris turut bersumbangsih untuk mengisi konten web ini.
Melalui worldigitallibrary.orgpengguna dapat mengakses sebanyak 4,6 juta buku domain publik, film, karya lukisan dan fotografi, rekaman suara, peta, berbagai naskah dan surat kabar yang selama ini tersimpan di perpustakaan Eropa.
Rencananya pada 2010, World Digital Library bisa memiliki hingga sebanyak 10 juta konten, menyaingi konten pada perpustakaan umum Eropa yang hanya sekira 2,5 juta buku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar