Jumat, 21 Agustus 2009

Website Jurnal Ilmiah Pertama Indonesia

TEMPO Interaktif, Subang - Mulai hari ini Indonesia memiliki website Jurnal Ilmiah Indonesia dengan nama Indonesia Scientific Journal Database atau Website Jurnal Ilmiah Indonesia. Situs internet itu dikelola oleh Lembaga Ilmu dan Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerja sama dengan perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Koleksi jurnal ilmiah yang terkumpul dalam situs itu sudah mencapai 5000 artikel berasal dari 400 jurnal terakreditasi.

Peluncuran website tersebut dilakukan di kampus Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna –LIPI di Subang, Jawa Barat, Kamis (20/08/09). Kepala Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah–LIPI, Putut Irawan Pudjiono mengatakan, untuk sementara website tersebut baru bisa diakses oleh kalangan tertentu. “Tapi, mulai Oktober sudah bisa diakses secara nasional dan gratis” kata Putut.

Website ISJD diluncurkan buat menjawab kebutuhan publik yang selama ini merasa kesulitan untuk bisa mengakses jurnal ilmiah. Pada saat ini, jurnal ilmiah yang ada di Indonesia hanya dalam bentuk cetak dan jumlahnya pun sangat terbatas. Tersedianya jurnal ilmiah secara online ini diharapkan membantu masyarakat mendapatkan jurnal ilmiah dengan gampang dan isi berkualitas. “Semua artikel dari ratusan jurnal terakreditasi itu bisa diakses,” kata Puput. “Pada akhir tahun ini, jumlahnya akan mencapai 7000 artikel.”

Bila dibandingkan dengan negara lain dalam soal pengelolaan jurnal ilmiah secara internasional, Indonesia masih berada di urutan yang mengecewakan. “Kita berada di peringkat 200 lebih di dunia,” katanya.

Kehadiran website ISJD diharapkan mampu menggenjot posisi pengelolaan jurnal Indonesia naik ke peringkat yang lebih baik. Putut berani bertaruh, dari segi isi jurnal ilmiah hasil karya para intelektual Indonesia setara bahkan lebih bagus dibanding dengan produk jurnal ilmiah negara tetangga, seperti Malaysia misalnya. “Dari sisi kualitas kita lebih unggul, tapi kita memang kalah dalam promosi,” ujarnya.

Agar pengelolaan website ISJD lebih profesional dan maju, LIPI telah menggandeng seluruh perguruan tinggi di nusantara bergabung dalam situs tersebut.

NANANG SUTISNA

Sekolah di Amerika Gunakan Virtual Komputer NComputing

Sekolah-Sekolah Wilayah di Seluruh Penjuru Negara Bagian di Amerika Ramai-Ramai Menggunakan NComputing untuk Memperluas Akses Komputer Bagi Siswa sekaligus Memangkas Pengeluaran Biaya Jangka Panjang

REDWOOD CITY, CALIFORNIA. – Paket stimulus yang dicanangkan Presiden Obama telah menganggarkan milliaran dollar untuk mendanai pengembangan pendidikan teknologi di sekolah-sekolah. Namun, ada catatan yang mesti diperhatikan, karena sekolah tidak memiliki anggaran untuk biaya pemeliharaan komputer jangka panjang. Mengantisipasi ketiadaan dana untuk pemeliharaan komputer di masa mendatang tersebut, sekolah-sekolah wilayah di negara bagian Amerika yang jeli, merealisasikan perluasan akses komputer bagi siswa mereka dengan menggunakan NComputing. Dengan virtual komputer NComputing yang harganya hanya sekitar US$70 atau sekitar Rp 945.250 di Indonesia, maka setiap PC dapat digunakan bersama oleh sebelas siswa. Alhasil, sekolah memangkas biaya pembelian dan biaya pemeliharaan komputer serta biaya listrik hingga 90% lebih murah.

Hampir semua sekolah-sekolah wilayah di Negara Bagian Amerika saat ini sedang berpikir bagaimana caranya memanfaatkan dana stimulus yang diperoleh dari Undang Undang ‘American Recovery and Reinvestment Act 2009.’

Sebuah sekolah di Louisiana, Tangipahoa Parish misalnya, menggunakan dana stimulus untuk meng-upgrade dan mengembangkan program pendidikan komputer dengan menggunakan NComputing. Penanggungjawab IT di sekolah tersebut menetapkan bahwa NComputing merupakan solusi terbaik untuk memberi akses penggunaan komputer yang seluas-luasnya bagi siswa. Dengan menggunakan NComputing, maka sekolah tidak perlu menambah staf IT ataupun merubah infrastruktur yang bisa menimbulkan masalah biaya besar di masa mendatang. NComputing virtual desktop dapat terus menerus digunakan oleh lintas generasi siswa tanpa memerlukan pemeliharaan.

“Membeli PC terlampau mahal harganya, di samping itu kita juga akan kewalahan menyediakan supportnya,” kata Mike Diaz, asisten direktur teknologi Tangipahoa. “Kami hanya memiliki empat staf teknis untuk menangani 19.500 siswa dan tidak ada dana stimulus untuk penambahan tenaga teknis. Ncomputing menjawab semua permasalahan kami. Kami sangat kagum dengan kinerja serta penghematan energi yang terjadi dengan menggunakan

NComputing. Sekarang kami bisa membeli komputer untuk tiga siswa dengan harga setara untuk pembelian satu komputer biasa. Dengan penambahan komputer di tiap kelas, berarti memberikan waktu yang lebih banyak bagi tiap siswa untuk menggunakan dan meningkatkan keterampilan komputer mereka.

Solusi Ncomputing didasarkan pada fakta sederhana, yaitu: PC sekarang memiliki kapasitas yang sangat besar sementara sebagian besar aplikasinya hanya menggunakan sedikit saja dari kapasitas yang ada. Dengan Ncomputing, sebuah komputer dapat digandakan (divirtualisasi) dengan memanfaatkan kapasitas yang tidak terpakai sehingga dapat digunakan bagi banyak pengguna. Setiap pengguna dapat menikmati akses komputer hanya dengan menghubungkan NComputing pada komputer yang akan digunakan bersama.

Tidak seperti solusi desktop virtualisasi lainnya, Ncomputing sangat efisien dan paten sehingga mampu menjalankan program multimedia yang rumit sekalipun serta mampu menghasilkan tampilan video dengan layar penuh. Setiap alat NComputing hanya memerlukan satu watt listrik saja, yang mana otomatis akan mengurangi suhu panas dalam ruangan. Hal ini merupakan pemangkasan biaya dan listrik yang sangat berarti dibandingkan jika menggunakan komputer biasa.

Banyak sekolah yang telah mengunakan NComputing untuk praktek komputer di dalam kelas, laboratorium, perpustakaan maupun di kantor.

“NComputing adalah solusi terbaik bagi sekolah sekolah, karena dapat mengurangi biaya infrastruktur dan biaya pemeliharaan komputer secara drastis. Dengan kata lain, NComputing dapat mengurangi biaya pengeluaran yang besar untuk jangka panjang,” kata Stephen Dukker, Chairman dan CEO NComputing. Lebih dari 1.500 wilayah negara bagian di Amerika termasuk 7 sekolah yang masuk 10 besar, telah menghemat ratusan juta dolar dengan memilih NComputing.

Apa yang telah dilakukan oleh sekolah di Amerika dapat menjadi referensi bagi sekolah dan lembaga pendidikan di Indonesia dalam memperluas akses komputer bagi siswa.

Menggunakan NComputing berarti melakukan penghematan hingga 50% pada harga pembelian komputer, 70% biaya pemeliharaan, dan 90% penghematan biaya listrik.

NComputing saat ini merupakan solusi desktop virtual yang sangat populer di sekolah-sekolah Amerika. Lebih dari 4 juta pelajar telah menggunakan NComputing dalam proses belajar di sekolah. NComputing berharap jumlah siswa yang menggunakan akan meningkat 2 kali lipat tahun ini.

From : http://www.beritanet.com