SEOUL--MI: Internet akan melakukan perubahan terbesar dengan disetujuinya rencana memberlakukan alamat web menggunakan karakter non-Latin.
Badan pengatur internet, Icann, memutuskan mengijinkan nama domain menggunakan abjad Arab, China dan abjad lainnya dalam pertemuan tahunan di Seoul, demikian laporan BBC, Jumat (30/10).
Lebih setengah dari 1,6 miliar penduduk yang menggunakan internet memakai bahasa dengan abjad non-Latin. Internationalised Domain Names (IDNs) yang pertama akan digunakan tahun depan.
Rencana IDNs disetujui pertama kali dalam pertemuan Juni 2008 namun pengujian sistem telah berlangsung selama dua tahun. Domain Name System (DNS) akan diubah sehingga dapat dikenali dan diterjemahkan ke abjad non-Latin.
DNS bertindak seperti buku telepon yang memudahkan memahami nama-nama domain ke dalam angka-angka komputer yang dikenali yang disebut alamat Internet Protocol (IP)
Selasa, 03 November 2009
Perpustakaan Digital Al Quran Pertama di Indonesia Berdiri
Penulis : Heru Prihmantoro
TANGERANG-MI: Yayasan Lentera Hati yang dipimpin oleh Husein Ibrahim bekerjasama dengan Yayasan Paguyuban Ikhlas pimpinan Rosano Barack mendirikan digital Library of Al-Quran di Pusat Studi Al-Quran (PSQ) di Ciputat, Tanggerang Selatan, Selasa (20/10).
Menurut Pimpinan PSQ Prof Dr M Quraish Shihab, kendati jumlah buku yang terdapat di perpustakaan ini belum banyak yakni sekitar 30.000, namun perpustakaan ini merupakan perpustakaan Al Quran terlengkap yang ada di Indonesia. Juga merupakan satu-satunya perpustakaan Al-quran dan tafsir dalam bentuk cetak dan digital pertama di Indonesia. Selain berisi buku-buku dalam bentuk cetak dan elektronik di komputer, perpustakaan ini juga menyediakan berbagai referensi dalam bentuk elektronik dan audio video.
"Anak-anak sekolah, pelajar, mahasiswa serta pelajar yang tengah mengambil paper atau skripsi kerap memanfaatkan perpustakaan ini untuk keperluan mereka," kata Prof Quraish Shihab.
Hadir dalam peresmian perpustakaan tersebut Walikota Tanggerang Selatan M Soleh, sesepuh Tanggerang sekaligus mantan Menteri Koperasi dan UMKM Zarkasih Noor, dan mantan Menteri Luar Negeri Alwi Shihab, serta Dirjen Bimas Islam Depag Nazaruddin Umar.
Walikota Taggerang M Soleh dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas didirikannya Pusat Studi Al-Quran dan perpustakaan tersebut. Sebab, hal itu dapat lebih menegaskan Tanggerang Selatan sebagai kota pelajar sekaligus pusat kegiatan pendidikan Islam.
Selain peresmian perpustakaan, bersamaan dengan itu juga Yayasan juga meresmikan Pondok Pesantren Bayt Al-Quran, yang juga terletak di kawasan Pondok Cabe, Tanggerang Selatan.
Pendirian pesatren tersebut menurut Ketua Yayasan Lentera Hati Husein Ibrahim adalah untuk memberi pengertian lebih dalam terhadap pemahaman Al Quran. Kata Hesein, saat ini bayak orang yang hafal dan bisa membaca Al Quran tetapi tidak didukug oleh pemahaman dan wawasan yang luas. Mereka juga banyak yang berasal dari kalangan ekonomi lemah sehingga diperlukan dukungan agar mereka bisa belajar lebih baik lagi. Selain itu mereka juga dididik untuk meningkatkan ilmu lain di bidang kewirausahaan, manajemen, motivasi pengembangan diri dan ketrampilan terapan lainnya. (Hru/OL-7)
Kondisi SDM Teknologi Informasi
Dari berbagai pengamatan, penelitian, dan pengelolaan berbagai project yang telah kami kelola selama ini, baik dalam skala nasional dan internasional, instansi pemerintah dan swasta, banyak hal menarik tentang kondisi sumberdaya manusia ini terutama di Indonesia.
Beberapa kawan tidak jarang mengeluh tentang Sumber Daya Manusia ini. Keluhan yang datang tidak hanya dari kalangan swasta, namun juga dari kalangan pemerintahan. Pengalaman penulis memantau di bidang pemerintahan misalnya, waktu bertemu dengan salah seorang Gubernur, disana terungkap bahwa untuk salah satu kantor Dinas mereka yang khusus bergerak di dalam telekomunikasi dan Informasi, hanya memiliki satu orang Sarjana dalam bidang teknologi informasi in. Sementara ruang lingkup pekerjaan dari kantor ini adalah untuk seluruh kantor Dinas dan Badan yang ada pada level propinsi.
Begitu juga ketika penulis diminta oleh JICA –Jepang untuk melakukan survey ke beberapa lokasi di Indonesia. Umumnya mereka yang dikunjungi merasa kesulitan untuk mendapatkan sumberdaya manusia handal dari bidang Informatika. Ketika dilihat dari sudut pandang pihak swasta pun demikian sulitnya. Sementara SDM yang mampu untuk suatu bidang tertentu juga bukan main sulitnya menemukan. Bahkan salah seorang kawan, sempat mengatakan, sudah berkali-kali mencoba membuat iklan lowongan, namun yang masuk umumnya adalah mereka yang masih kurang pengalaman, sehingga tidak siap langsung memecahkan masalah yang ada. Sementara pekerjaan sudah mulai menuntut untuk diterapkannya suatu teknologi.
Berikut ini beberapa kondisi tentang sumberdaya manusia kita khususnya dalam bidang informatika di Indonesia.
Banyak Tapi Sulit
Sumberdaya dalam bidang teknologi informasi ini, yang seharusnya dan umumnya berasal dari jurusan Informatika ini fenomenanya memang menarik. Lulusan yang dihasilkan dalam setahun bisa mencapai ribuan. Lulusannya juga tidak sedikit yang menganggur. Sementara di sisi lain, para pencari kerja mengeluhkan susahnya mencari orang-orang yang berhubungan dengan informatika ini. Aneh!
Namun kalau ditelaah lebih jauh, ternyata kuncinya yang dicari adalah yang memahami dan bisa mengimplementasikan, bukan yang memiliki gelar saja. Sehingga tidaklah menjadi aneh, karena tidak semua yang menjadi sarjana informatika berkualitas. Beberapa perusahaan baik dari Eropa dan Amerika tidak jarang mengontak penulis mengenai sumberdaya manusia ini. Termasuk mengerjakan pembangunan sistem informasi. Mereka begitu senang dengan orang Indonesia. Kenapa tidak, standar gaji orang Indonesia secara umum dibandingkan dengan standar gaji mereka rendah lumayan rendah.
Mari kita coba bandingkan ketika kami dilibatkan dalam pengerjaan salah satu sistem informasi untuk sebuah perusahaan pembuat mobil mewah di Jerman (awal tahun 2000an). Kenapa mereka mau mengerjakannya di Indonesia? Sebagai salah satu pembanding, hitunglah biaya gaji. Kita ambil mata uang dolar aja, ya. Di sana, gaji orang IT berkisar $3500-$5000. Di negara kita? Mm.... sekitar 2 juta – 7juta atau sekitar $222-$777 (kurs dipakai $1=Rp.9000). Bisa dibayangkan, gaji satu orang mereka yang bekerja di sana bisa untuk membayar sekitar 7-8 orang kita. Komunikasi antar negara? Tidak mahal, cukup pakai internet saja...!
Orang Komputer
Kejadian yang salah dan sering terjadi adalah pengertian dari istilah “orang komputer” atau ”informatika” yang dipakai masyarakat. Istilah ini digunakan untuk menunjukkan bahwa seseorang yang dimaksud paham tentang komputer. Paham tentang komputer ini diartikan lebih jauh lagi, bahwa orang yang dimaksud adalah ahli komputer, ahli dalam berbagai hal dalam bidang komputer. Ini salah satu kendala lain dari para informatikawan ketika berada di lapangan.
Mari kita coba memahami hal ini, apakah “ahli komputer” yang dimaksud orang tersebut memang mengerti tentang berbagai hal dalam bidang komputer? Oh, no.. no…! belum tentu ada orang seperti ini, kalau boleh mengatakan selain “sangat jarang”. Ilmu tentang komputer atau teknologi informasi itu luas sekali, memiliki bagian-bagian tersendiri, danmasing-masing itupun memiliki turunan lagi yang lebih spesifik.
Ada istilah menarik, “tau banyak berarti tau sedikit-sedikit, tau sedikit bisa berarti banyak”. Ini adalah statement yang tepat untuk ini. Jika anda mengenal orang yang mengatakan dia tahu segala hal seperti computer network , desain grafis , artificial intelligence , dsb, berarti dia bisa diasumsikan yang dia tahu adalah kulit-kulitnya saja. Apakah dia paham bagaimana mendesain dengan corel draw atau software desain lain? Apakah dia paham cara untuk melakukan manajemen database pada server ? Pahamkah dia bagiamana merancang program dengan menggunakan algoritma? Itu baru sebagian dari dasar masing belum lebih terlalu dalam.
Diakui oleh Dunia Internasional
Sumberdaya manusia kita yang mendalami bidang teknologi informasi ini termasuk yang diperhitungkan dalam dunia internasional, kenapa tidak, salah satu buktinya pada salah satu lomba yang diadakan oleh google di India pada awal tahun 2005, dimana Indonesia mampu menguasai dua peringkat tertinggi yang dilombakan dalam bidang pemrograman tersebut, sedangkan Amerika menduduki peringkat ke 17. Serta masih banyak lagi kemampuan para informatikawan Indonesia yang tidak bisa dianggap enteng dalam kemampuan daya saing mereka.
Selain itu, bagi mereka yang merasa memiliki kemampuan untuk bersaing, tidak jarang juga yang bekerja ke luar negeri. Karena kemampuan mereka diakui dengan sertifikasi berkelas internasional yang dikantonginya.
Beberapa kawan tidak jarang mengeluh tentang Sumber Daya Manusia ini. Keluhan yang datang tidak hanya dari kalangan swasta, namun juga dari kalangan pemerintahan. Pengalaman penulis memantau di bidang pemerintahan misalnya, waktu bertemu dengan salah seorang Gubernur, disana terungkap bahwa untuk salah satu kantor Dinas mereka yang khusus bergerak di dalam telekomunikasi dan Informasi, hanya memiliki satu orang Sarjana dalam bidang teknologi informasi in. Sementara ruang lingkup pekerjaan dari kantor ini adalah untuk seluruh kantor Dinas dan Badan yang ada pada level propinsi.
Begitu juga ketika penulis diminta oleh JICA –Jepang untuk melakukan survey ke beberapa lokasi di Indonesia. Umumnya mereka yang dikunjungi merasa kesulitan untuk mendapatkan sumberdaya manusia handal dari bidang Informatika. Ketika dilihat dari sudut pandang pihak swasta pun demikian sulitnya. Sementara SDM yang mampu untuk suatu bidang tertentu juga bukan main sulitnya menemukan. Bahkan salah seorang kawan, sempat mengatakan, sudah berkali-kali mencoba membuat iklan lowongan, namun yang masuk umumnya adalah mereka yang masih kurang pengalaman, sehingga tidak siap langsung memecahkan masalah yang ada. Sementara pekerjaan sudah mulai menuntut untuk diterapkannya suatu teknologi.
Berikut ini beberapa kondisi tentang sumberdaya manusia kita khususnya dalam bidang informatika di Indonesia.
Banyak Tapi Sulit
Sumberdaya dalam bidang teknologi informasi ini, yang seharusnya dan umumnya berasal dari jurusan Informatika ini fenomenanya memang menarik. Lulusan yang dihasilkan dalam setahun bisa mencapai ribuan. Lulusannya juga tidak sedikit yang menganggur. Sementara di sisi lain, para pencari kerja mengeluhkan susahnya mencari orang-orang yang berhubungan dengan informatika ini. Aneh!
Namun kalau ditelaah lebih jauh, ternyata kuncinya yang dicari adalah yang memahami dan bisa mengimplementasikan, bukan yang memiliki gelar saja. Sehingga tidaklah menjadi aneh, karena tidak semua yang menjadi sarjana informatika berkualitas. Beberapa perusahaan baik dari Eropa dan Amerika tidak jarang mengontak penulis mengenai sumberdaya manusia ini. Termasuk mengerjakan pembangunan sistem informasi. Mereka begitu senang dengan orang Indonesia. Kenapa tidak, standar gaji orang Indonesia secara umum dibandingkan dengan standar gaji mereka rendah lumayan rendah.
Mari kita coba bandingkan ketika kami dilibatkan dalam pengerjaan salah satu sistem informasi untuk sebuah perusahaan pembuat mobil mewah di Jerman (awal tahun 2000an). Kenapa mereka mau mengerjakannya di Indonesia? Sebagai salah satu pembanding, hitunglah biaya gaji. Kita ambil mata uang dolar aja, ya. Di sana, gaji orang IT berkisar $3500-$5000. Di negara kita? Mm.... sekitar 2 juta – 7juta atau sekitar $222-$777 (kurs dipakai $1=Rp.9000). Bisa dibayangkan, gaji satu orang mereka yang bekerja di sana bisa untuk membayar sekitar 7-8 orang kita. Komunikasi antar negara? Tidak mahal, cukup pakai internet saja...!
Orang Komputer
Kejadian yang salah dan sering terjadi adalah pengertian dari istilah “orang komputer” atau ”informatika” yang dipakai masyarakat. Istilah ini digunakan untuk menunjukkan bahwa seseorang yang dimaksud paham tentang komputer. Paham tentang komputer ini diartikan lebih jauh lagi, bahwa orang yang dimaksud adalah ahli komputer, ahli dalam berbagai hal dalam bidang komputer. Ini salah satu kendala lain dari para informatikawan ketika berada di lapangan.
Mari kita coba memahami hal ini, apakah “ahli komputer” yang dimaksud orang tersebut memang mengerti tentang berbagai hal dalam bidang komputer? Oh, no.. no…! belum tentu ada orang seperti ini, kalau boleh mengatakan selain “sangat jarang”. Ilmu tentang komputer atau teknologi informasi itu luas sekali, memiliki bagian-bagian tersendiri, danmasing-masing itupun memiliki turunan lagi yang lebih spesifik.
Ada istilah menarik, “tau banyak berarti tau sedikit-sedikit, tau sedikit bisa berarti banyak”. Ini adalah statement yang tepat untuk ini. Jika anda mengenal orang yang mengatakan dia tahu segala hal seperti computer network , desain grafis , artificial intelligence , dsb, berarti dia bisa diasumsikan yang dia tahu adalah kulit-kulitnya saja. Apakah dia paham bagaimana mendesain dengan corel draw atau software desain lain? Apakah dia paham cara untuk melakukan manajemen database pada server ? Pahamkah dia bagiamana merancang program dengan menggunakan algoritma? Itu baru sebagian dari dasar masing belum lebih terlalu dalam.
Diakui oleh Dunia Internasional
Sumberdaya manusia kita yang mendalami bidang teknologi informasi ini termasuk yang diperhitungkan dalam dunia internasional, kenapa tidak, salah satu buktinya pada salah satu lomba yang diadakan oleh google di India pada awal tahun 2005, dimana Indonesia mampu menguasai dua peringkat tertinggi yang dilombakan dalam bidang pemrograman tersebut, sedangkan Amerika menduduki peringkat ke 17. Serta masih banyak lagi kemampuan para informatikawan Indonesia yang tidak bisa dianggap enteng dalam kemampuan daya saing mereka.
Selain itu, bagi mereka yang merasa memiliki kemampuan untuk bersaing, tidak jarang juga yang bekerja ke luar negeri. Karena kemampuan mereka diakui dengan sertifikasi berkelas internasional yang dikantonginya.
___________
jack Febrian -- Dosen dan Praktisi Teknologi Informasi di Bandung. Telah menulis beberapa buku, diantaranya Menggunakan Internet, Kamus Komputer dan Teknologi Informasi, Menjelajah Dunia dengan Google, Tentang Pendidikan Tinggi di Indonesia, dll..
jack Febrian -- Dosen dan Praktisi Teknologi Informasi di Bandung. Telah menulis beberapa buku, diantaranya Menggunakan Internet, Kamus Komputer dan Teknologi Informasi, Menjelajah Dunia dengan Google, Tentang Pendidikan Tinggi di Indonesia, dll..
Perkembangan Teknologi Digital
Pada akhir-akhir ini, berbagai perkembangan yang terjadi memang cukup menakjubkan, khususnya dalam bidang teknologi terutama dalam hal informasi dan komunikasi. Teknologi informasi yang tadinya dikenal dengan teknologi komputer, beserta perangkat elektronika lainnya, menjelma menjadi satu dalam perpaduan kemampuan.
Semula dengan ditemukannya berbagai perangkat sederhana, mulai dari telepon, yang berbasis analog, maju dan berkembang terus hingga muncul berbagai perangkat elektronika lainnya. Hingga akhirnya teknologi ini terintegrasi satu dengan lainnya.
Di sisi lain, akibat perkembangan dari kemampuan teknologi, terjadi juga perubahan yang cukup dramatis di sisi perjalanan dan operasi bisnis, yang menghasilkan pelayanan-pelayanan baru, termasuk dalam hal pemanfaatan jaringan dunia tanpa batas.
Telepon, yang pada awal ditemukan pada tahun 1876, diniatkan sebagai media untuk mengirimkan suara, dan salah satu penerapan konsep analog, juga memberikan konstribusi yang tidak sedikit terhadap perkembangan teknologi. Sampai dengan sekitar tahun 1960-an, penerapan analog ini masih tetap bertahan, hingga setelah itu, mulai mengarah kepada teknologi digital.
Kemudian, teknologi digital yang mulai merambah ke berbagai rancangan teknologi yang diterapkan dan digunakan oleh manusia. Facsimile, adalah salah satu batu loncatan dari pemanfaatan jaringan telekomunikasi, yang mampu memberikan konstribusi dan pemikiran, bahwa datapun mampu untuk dilewatkan melalui media telepon tersebut.
Begitu juga dengan perkembangan komputer. Komputer pertama yang diperkenalkan adalah ENIAC II, diinstalasi dan digunakan pada tahun 1946, setelah perang dunia kedua. Komputer ini merupakan sebuah rangkaian elektronika lampu tabung seberat 20 ton. Perkembangannya juga cukup menakjubkan, baik dalam ukuran dan kemampuan kerjanya.
Kini, ukuran komputerpun, hanya dalam ukuran segenggam tangan. Dengan ukuran sedemikian, berbagai proses mampu diolahnya, tidak hanya untuk melakukan proses yang berhubungan dengan pengolahan perhitungan dan database, tetapi juga mampu dalam hal berkomunikasi dengan pengguna lainnya yang menggunakan perangkat yang tadinya masih merupakan pemisahan dari segi fungsi.
Protocol, merupakan salah satu yang memegang peranan kunci disini, sehingga berbagai perangkat dapat berinteraksi satu dengan lainnya. Dengan adanya protocol ini, satu mesin dengan mesin lainnya dapat untuk saling berkomunikasi. Protocol merupakan suatu metoda yang mengakibatkan suatu alat dengan alat lainnya dapat saling berkomununikasi sehingga terjadilah percakapan sehingga akhirnya berjabat tangan (handshaking), dan dapat diibaratkan kesepakatan bahasa antar dua alat, yang mengakibatkan satu sama lainnya mengerti apa yang diperintahkan dan apa yang sedang diolah.
Suatu perangkat yang dihasilkan dari pabrik yang berbeda, sesuatu yang mungkin untuk ikut berperanan dalam menyemarakkan bidang teknologi informasi dan telekomunikasi ini, sebab dengan protocol yang sama, alat itupun bisa menggabungkan diri menjadi bagian dari berbagai perangkat yang ada. Begitu juga dengan bandwith, sebagai jalur data, compression, codes, dan bits, menjadi tulang punggung yang mendasar, terutama untuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi ini.
Dua bulan berselang setelah Neil Amstrong melangkah di bulan, terjadi suatu langkah yang besar di UCLA, sewaktu komputer pertama dikoneksikan ke ARPANET. ARPANET mengkoneksikan empat site, diantaranya UCLA, Stanford Research Institute (SRI), UC Santa Barbara, dan University of Utah. Pada tahun 1977, terdapat lebih seratus mainframe dan komputer mini yang terkoneksi ke ARPANET yang sebagian besar masih berada di Universitas.
Dengan adanya fasilitas ini, memungkinkan dosen-dosen dan mahasiswa dapat saling berbagi informasi satu dengan lainnya tanpa perlu meninggalkan komputer mereka. Saat ini, terdapat lebih dari 4.000.000 host internet di seluruh dunia. Sejak tahun 1988, Internet tumbuh secara eksponensial, yang ukurannya kira-kira berlipat-ganda setiap tahunnya. Istilah Internet pada mulanya diciptakan oleh para pengembangnya karena mereka memerlukan kata yang dapat menggambarkan jaringan dari jaringan-jaringan yang saling terkoneksi yang tengah mereka buat waktu itu. Internet merupakan kumpulan orang dan komputer di dunia yang seluruhnya terhubung oleh bermil-mil kabel dan saluran telepon, masing-masing pihak juga dapat berkomunikasi karena menggunakan bahasa yang umum dipakai.
Jadi apakah yang dimaksud dengan Internet ? Pertama, Internet adalah kumpulan yang luas dari jaringan komputer besar dan kecil yang saling bersambungan menggunakan jaringan komunikasi yang ada di seluruh dunia. Kedua, Internet adalah seluruh manusia yang secara aktif berpartisipasi sehingga membuat Internet menjadi sumber daya informasi yang sangat berharga. Apakah yang mebuat hal tersebut bisa bekerja? Semua adalah karena permainan listrik dan gelombang yang akhirnya diolah sedemikian rupa. Semua berasal dari analog maupun digital.
Semula dengan ditemukannya berbagai perangkat sederhana, mulai dari telepon, yang berbasis analog, maju dan berkembang terus hingga muncul berbagai perangkat elektronika lainnya. Hingga akhirnya teknologi ini terintegrasi satu dengan lainnya.
Di sisi lain, akibat perkembangan dari kemampuan teknologi, terjadi juga perubahan yang cukup dramatis di sisi perjalanan dan operasi bisnis, yang menghasilkan pelayanan-pelayanan baru, termasuk dalam hal pemanfaatan jaringan dunia tanpa batas.
Telepon, yang pada awal ditemukan pada tahun 1876, diniatkan sebagai media untuk mengirimkan suara, dan salah satu penerapan konsep analog, juga memberikan konstribusi yang tidak sedikit terhadap perkembangan teknologi. Sampai dengan sekitar tahun 1960-an, penerapan analog ini masih tetap bertahan, hingga setelah itu, mulai mengarah kepada teknologi digital.
Kemudian, teknologi digital yang mulai merambah ke berbagai rancangan teknologi yang diterapkan dan digunakan oleh manusia. Facsimile, adalah salah satu batu loncatan dari pemanfaatan jaringan telekomunikasi, yang mampu memberikan konstribusi dan pemikiran, bahwa datapun mampu untuk dilewatkan melalui media telepon tersebut.
Begitu juga dengan perkembangan komputer. Komputer pertama yang diperkenalkan adalah ENIAC II, diinstalasi dan digunakan pada tahun 1946, setelah perang dunia kedua. Komputer ini merupakan sebuah rangkaian elektronika lampu tabung seberat 20 ton. Perkembangannya juga cukup menakjubkan, baik dalam ukuran dan kemampuan kerjanya.
Kini, ukuran komputerpun, hanya dalam ukuran segenggam tangan. Dengan ukuran sedemikian, berbagai proses mampu diolahnya, tidak hanya untuk melakukan proses yang berhubungan dengan pengolahan perhitungan dan database, tetapi juga mampu dalam hal berkomunikasi dengan pengguna lainnya yang menggunakan perangkat yang tadinya masih merupakan pemisahan dari segi fungsi.
Protocol, merupakan salah satu yang memegang peranan kunci disini, sehingga berbagai perangkat dapat berinteraksi satu dengan lainnya. Dengan adanya protocol ini, satu mesin dengan mesin lainnya dapat untuk saling berkomunikasi. Protocol merupakan suatu metoda yang mengakibatkan suatu alat dengan alat lainnya dapat saling berkomununikasi sehingga terjadilah percakapan sehingga akhirnya berjabat tangan (handshaking), dan dapat diibaratkan kesepakatan bahasa antar dua alat, yang mengakibatkan satu sama lainnya mengerti apa yang diperintahkan dan apa yang sedang diolah.
Suatu perangkat yang dihasilkan dari pabrik yang berbeda, sesuatu yang mungkin untuk ikut berperanan dalam menyemarakkan bidang teknologi informasi dan telekomunikasi ini, sebab dengan protocol yang sama, alat itupun bisa menggabungkan diri menjadi bagian dari berbagai perangkat yang ada. Begitu juga dengan bandwith, sebagai jalur data, compression, codes, dan bits, menjadi tulang punggung yang mendasar, terutama untuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi ini.
Dua bulan berselang setelah Neil Amstrong melangkah di bulan, terjadi suatu langkah yang besar di UCLA, sewaktu komputer pertama dikoneksikan ke ARPANET. ARPANET mengkoneksikan empat site, diantaranya UCLA, Stanford Research Institute (SRI), UC Santa Barbara, dan University of Utah. Pada tahun 1977, terdapat lebih seratus mainframe dan komputer mini yang terkoneksi ke ARPANET yang sebagian besar masih berada di Universitas.
Dengan adanya fasilitas ini, memungkinkan dosen-dosen dan mahasiswa dapat saling berbagi informasi satu dengan lainnya tanpa perlu meninggalkan komputer mereka. Saat ini, terdapat lebih dari 4.000.000 host internet di seluruh dunia. Sejak tahun 1988, Internet tumbuh secara eksponensial, yang ukurannya kira-kira berlipat-ganda setiap tahunnya. Istilah Internet pada mulanya diciptakan oleh para pengembangnya karena mereka memerlukan kata yang dapat menggambarkan jaringan dari jaringan-jaringan yang saling terkoneksi yang tengah mereka buat waktu itu. Internet merupakan kumpulan orang dan komputer di dunia yang seluruhnya terhubung oleh bermil-mil kabel dan saluran telepon, masing-masing pihak juga dapat berkomunikasi karena menggunakan bahasa yang umum dipakai.
Jadi apakah yang dimaksud dengan Internet ? Pertama, Internet adalah kumpulan yang luas dari jaringan komputer besar dan kecil yang saling bersambungan menggunakan jaringan komunikasi yang ada di seluruh dunia. Kedua, Internet adalah seluruh manusia yang secara aktif berpartisipasi sehingga membuat Internet menjadi sumber daya informasi yang sangat berharga. Apakah yang mebuat hal tersebut bisa bekerja? Semua adalah karena permainan listrik dan gelombang yang akhirnya diolah sedemikian rupa. Semua berasal dari analog maupun digital.
___________
jack Febrian -- Dosen dan Praktisi Teknologi Informasi di Bandung. Telah menulis beberapa buku, diantaranya Menggunakan Internet, Kamus Komputer dan Teknologi Informasi, Menjelajah Dunia dengan Google, Tentang Pendidikan Tinggi di Indonesia, dll..
jack Febrian -- Dosen dan Praktisi Teknologi Informasi di Bandung. Telah menulis beberapa buku, diantaranya Menggunakan Internet, Kamus Komputer dan Teknologi Informasi, Menjelajah Dunia dengan Google, Tentang Pendidikan Tinggi di Indonesia, dll..
Langganan:
Postingan (Atom)