MEMASUKI gedung Badan Perpustakaan Provinsi Kaltim usai direhab tertangkap kesan eksklusif di dalamnya. Lantai marmer ukuran lebar tampak mengilap menyambut pengunjung. Lampu kristal menjuntai di ruang lobi. Ruang demi ruang dilengkapi sistem keamanan yang mutakhir, termasuk yang dipasang di bawah tangga lantai dasar.
Peralatan mutkahir itu dilengkapi sensor yang bisa mendeteksi pencurian buku. Alat sensor ini dihubungkan dengan magnit yang ada di setiap buku koleksi. Magnit ini bentuknya sangat tipis seperti sehelai rambut, sehingga orang sangat susah menemukannya dalam sebuah buku. "Kami menempatkan magnit ini di bagian tersembunyi dalam sebuah buku yang tidak bisa diketahui orang. Ini menghindari terjadinya pencurian buku," kata Taufik, Kabid Layanan Informasi dan Otomasi Badan Perpustakaan Kaltim.
Dia mengakui tidak semua koleksi buku diberikan magnit. Namun, ia menargetkan semua buku bakal diberikan magnit pada 2009 ini. Security System sendiri sudah dioperasikan sejak awal Maret 2009. Keberadaan alat ini sengaja dipasang di lantai dasar persis di bawah tangga sebab koleksi buku sendiri berada di lantai dua dan tiga.
Sebelum keluar gedung, setiap peminjam buku pasti melewati alat canggih ini. Jika peminjam buku belum mendatangi petugas perpustakaan, sensor alat ini bakal berbunyi dengan lampu menyala merah. "Sensor berbunyi karena magnit dalam buku belum di-off-kan petugas," jelas Taufik.
Hingga Kamis (12/3) kemarin, alarm sistem keamanan masih berbunyi. Maklum pengunjung ini membawa buku pinjaman yang transaksinya dilakukan sebelum Maret 2009. Sedang transaksi peminjaman buku di atas Maret 2009 sudah di-off-kan. Tampilan ruang koleksi buku di lantai dua dan tiga juga terlihat makin luas. "Kami memperbarui interior ruang dengan mengurangi sekat-sekat sehingga ruang tampak lebih luas," lanjutnya.
Jendela kaca berukuran lebar terpasang di sekeliling dinding sehingga pengunjung bisa melihat langsung suasana di luar gedung. Perubahan interior ruang ini dimaksudkan demi kenyamanan pengunjung perpustakaan. Setiap lantai ruang dilengkapi toilet. Sedangkan 12 orang karyawan dikerahkan untuk membersihkan setiap ruang.
"Kami melibatkan pihak ketiga dalam merekrut petugas kebersihan. Mereka bertanggung jawab atas kebersihan gedung perpustakaan ini. Kalau dulu kami hanya mempekerjakan 3 orang cleaning service, sekarang 12 orang petugas kebersihan yang disiagakan di sini," kata Taufik. (rahmat taufik)
Peralatan mutkahir itu dilengkapi sensor yang bisa mendeteksi pencurian buku. Alat sensor ini dihubungkan dengan magnit yang ada di setiap buku koleksi. Magnit ini bentuknya sangat tipis seperti sehelai rambut, sehingga orang sangat susah menemukannya dalam sebuah buku. "Kami menempatkan magnit ini di bagian tersembunyi dalam sebuah buku yang tidak bisa diketahui orang. Ini menghindari terjadinya pencurian buku," kata Taufik, Kabid Layanan Informasi dan Otomasi Badan Perpustakaan Kaltim.
Dia mengakui tidak semua koleksi buku diberikan magnit. Namun, ia menargetkan semua buku bakal diberikan magnit pada 2009 ini. Security System sendiri sudah dioperasikan sejak awal Maret 2009. Keberadaan alat ini sengaja dipasang di lantai dasar persis di bawah tangga sebab koleksi buku sendiri berada di lantai dua dan tiga.
Sebelum keluar gedung, setiap peminjam buku pasti melewati alat canggih ini. Jika peminjam buku belum mendatangi petugas perpustakaan, sensor alat ini bakal berbunyi dengan lampu menyala merah. "Sensor berbunyi karena magnit dalam buku belum di-off-kan petugas," jelas Taufik.
Hingga Kamis (12/3) kemarin, alarm sistem keamanan masih berbunyi. Maklum pengunjung ini membawa buku pinjaman yang transaksinya dilakukan sebelum Maret 2009. Sedang transaksi peminjaman buku di atas Maret 2009 sudah di-off-kan. Tampilan ruang koleksi buku di lantai dua dan tiga juga terlihat makin luas. "Kami memperbarui interior ruang dengan mengurangi sekat-sekat sehingga ruang tampak lebih luas," lanjutnya.
Jendela kaca berukuran lebar terpasang di sekeliling dinding sehingga pengunjung bisa melihat langsung suasana di luar gedung. Perubahan interior ruang ini dimaksudkan demi kenyamanan pengunjung perpustakaan. Setiap lantai ruang dilengkapi toilet. Sedangkan 12 orang karyawan dikerahkan untuk membersihkan setiap ruang.
"Kami melibatkan pihak ketiga dalam merekrut petugas kebersihan. Mereka bertanggung jawab atas kebersihan gedung perpustakaan ini. Kalau dulu kami hanya mempekerjakan 3 orang cleaning service, sekarang 12 orang petugas kebersihan yang disiagakan di sini," kata Taufik. (rahmat taufik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar