Senin, 29 Juni 2009

Dirjen Dikti Mendukung Inisiatif e-Journal

Selasa 16 September 2008. Diskusi dari pukul dua siang sampai tujuh sore di kantor Dirjen Dikti Senayan Jakarta yang masih kinyis-kinyis dan kinclong. Dengan profesor-profesor yang pantang mundur semangatnya untuk membangun kegairahan menulis para cendekiawan dan ilmuwan kita. Padahal, mereka kebanyakan sudah usia senja. Di antaranya DR. Mien Rifai, Prof. Ali Saukah, Prof. Wasmen Manalu, Prof. Suminar, dan lain-lainnya serta Bapak Direktur DP2M (Direktorat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat). Diskusi hangat itu dipimpin oleh Dirjen Dikti Bpk Fasli Jalal.

Image
Dirjen Dikti, Bp. Fasli Jalal menerangkan strategi pemerintah untuk menggairahkan penelitian dan penerbitan ilmiah di Indonesia didampingi oleh Direktur DP2M, Bp. Munir (paling kanan). Di sebelah kiri tampak pemrakarsa Edu2000, Kosasih Iskandarsjah serta DR. Mien A. Rifai.
Image
Di ruang tunggu Dirjen Dikti (dari kiri ke kanan): Prof. Suminar, Bp. Yudi dari DP2M, Prof. Ali Saukah, DR. Astiana, DR. Mien Rifai, dan ibu Dharnita dari DP2M.
Informasinya belum disajikan ke publik. Sebenarnya, Dirjen Dikti sudah menyusun rencana. Semua Jurnal Ilmiah di Indonesia itu mau dibangkitkan demi memajukan ilmu pengetahuan kita. Biar para mahasiswa, peneliti, dan dosen bergairah melakukan riset dan membuat laporan hasilnya lewat penerbitan jurnal ilmiah. Mau diwujudkan dengan buku atau jurnal, boleh. Mau dipaparkan lewat e-Journal Online System juga Okay. Uang bensin, uang pembeli vitamin, uang pembeli jamu kuat kerja disiapkan. Jumlahnya sangat memadai. Itu sebabnya, diskusi siang itu rasanya cuma beberapa menit. Saat itu memang lagi pas ada acara penataran dan pelatihan bagi para pengelola jurnal ilmiah di Hotel Twin Tower.
Image
Pemrakarsa Edu2000, Kosasih Iskandarsjah (paling kiri) berpose bersama staf DP2M (ibu Dharnita dan Ibu Farichah) yang sangat simpatik memperkenalkan Discovery Indonesia e-Journal System sampai ke tingkat Dirjen Dikti.
Sekarang Ibaratnya, tumbu dapat tutupnya. Edu2000 yang siang itu dipanggil untuk diajak berdiskusi rasanya mendapatkan dukungan atas upayanya yang sampai sekarang masih terus mengunjungi kampus-kampus universitas negeri dan swasta membangunkan para pengelola jurnal ilmiah. Edu2000 ingin mengajak mereka untuk mengelola jurnal dengan teknologi modern yang saat ini sudah dilakukan di negara-negara maju. Dalam perkara ini, Edu2000 sudah punya jam terbang cukup karena pemrakarsanya pernah bekerja di beberapa penerbit Jurnal Online raksasa internasional yang berkantor cabang di Singapura.

Ibaratnya lagi. Siang itu Dirjen Dikti bersiap-siap akan memukul kentongan keras-keras agar didengar oleh seluruh pengelola jurnal ilmiah, cerdik pandai, peneliti, dosen-dosen di universitas negeri dan swasta, pusat-pusat penelitian, dan pusat-pusat para ahli berkumpul dan berdiskusi. Jurnal ilmiah yang sekarang kleper-kleper harus disuntik agar bisa berdiri lagi. Jurnal ilmiah yang sudah sehat diberi vitamin agar bisa terbang tinggi.

Online! Dipaparkan ke dunia internasional! Jangan puas cuma muter-muter di lapangan kampungnya sendiri. Harus terbang tinggi ke paparan dunia internasional dan diamati serta diajak ngobrol ilmiah oleh para ilmuwan dunia. Istilah mereka itu: disitasi (cited) oleh jurnal-jurnal internasional, bekerja sama dengan mitra bestari (peer reviewer) yang benar-benar punya nama dan mumpuni di dunia internasional.

Lha, kalau yang kayak gini jurnal ilmiah yang bener. Bukan Jurnal Bodong. Eh, bener lho. Saat ini banyak Jurnal Bodong. Pakai ISBN, lagi! Biar dapat KUM. Ketidakberesan seperti ini sudah diketahui dan diprihatinkan di tingkat tinggi dan pada waktunya pasti akan ada pembenahan.

Di Edu2000 ini ada beberapa jurnal ilmiah yang sudah bergabung. Lihat di Discovery Indonesia e-Journal System. Yang lain, sudah ada yang mulai manggil-manggil ke kantornya.

Edu2000 yang sudah terbiasa jadi pekerja pabrik jurnal ilmiah secara online tentu saja sudah siap diajak kerja keras. Hayo. Mulai kapan? Besok pagi? Siap!

(G.Aris Buntarman)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar